Gunung slamet adalah gunung
tertinggi ke 2 di Pulau Jawa dan tertinggi di Jawa Tengah dengan ketinggian
3428 mdpl. Dengan gelar tertinggi di Jawa tengah, karakter jalur pendakian yang
sulit dan kering, serta pemandangannya yang indah menjadikan gunung ini
istimewa. Gunung Slamet masih mempunyai keanekaragaman hayati yang bagus,
dengan pohon-pohon besarnya serta berbagai jenis satwa liar yang masih eksis.
Jalur pendakian via Bambangan terletak di Dusun Bambangan, Desa Kutabawa,
Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, merupakan jalur pendakian resmi di
Gunung Slamet. Basecamp pendakian jalur Bambangan ada 2 yaitu di pondok pemuda
yang terletak di ujung jalan mempunyai tempat yang luas dapat menampung sekitar
50 orang, tapi di basecamp ini tidak ada kamar mandi yang layak, jika ingin
makan atau mengsisi perbekalan kita bisa membelinya di depan pondok pemuda, dan
satu lagi adalah basecamp tempat pendaftaran dan pembayaran retribusi pendakian
terletak di bawah pondok pemuda tepatnya di seberang masjid, disini tempatnya
tidak seluas pondok pemuda tapi tempatnya sangat nyaman, setiap pagi dan malam
kita akan disediakan air minum dan air panas untuk buat teh atau kopi, ibu basecamp
juga bisa menyediakan makanan. Di dusun ini air adalah barang yang sulit
dicari, sehingga jika kita ingin mengisi air kita hanya bisa mengisi di masjid
atau membeli air mineral dengan harga cukup mahal. Biaya retribusi pendakian
sebesar Rp. 5.000.
Pendakian
Gunung Slamet via bambangan diadakan dengan peserta 18 orang pada hari senin-kamis, tanggal 16-19 juli
2012. Perjalanan dimulai dari Terminal Bis Surakarta naik bis MANDALA jurusan
solo-purwakarta pukul 23:35 turun di pertigaan Sokaraja kabupaten Banyumas
pukul 04:55 dengan biaya Rp 40.000 /org. Bis jurusan solo-purwakarta terakhir
ada pukul 12 malam, alternatif lain kita bisa naik bis ke jogjakarta baru
kemudian pindah bis jogja-purwakarta yang ada selama 24 jam.
Dari Sokaraja
menyewa minibus langsung menuju basecamp Bambangan dengan harga Rp 23.000 /org,
berangkat dari Sokaraja pukul 05:25 sampai di bawah basecamp pukul 07:14. Alternatif
lain bisa dari Sokaraja naik bis jurusan pemalang turun di terminal bobotsari,
kemudian nyewa pick up ke bambangan. Aklimatisasi sebentar setelah perjalanan
jauh kejudian mendaftara serta membayar retribusi pendakian di basecamp bawah,
dan kita siap bercengkrama dengan Gunung Slamet Via Bambangan.
Pukul 10:00
pendakian dimulai, begitu melewati gapura pendakian kita akan menemui
percabangan lurus dan kekanan, kita ambil jalan kekanan dan kita tinggal
mengikuti jalan ke arah gunung Slamet. Pukul 10:19 ladang telah habis kita
masuk area pohon-pohon akasia, pinus, cemara, damar, dan puspa tapi sayang
pohon-pohonnya agak jarang sehingga terasa panas menyengat. Track basecamp-POS
1 masih landai dengan sesekali tanjakan. Pukul 11:42 sampai di POS 1 atau Pondok
Gembirung, disini terdapat Shelter yang cukup luas, bisa menampung sekitar 8
tenda, disekitar shelter ada rumput lidah ular atau Hydotis diffusa wild yang berkhasiat untuk mengobati ambeien.
|
POS I |
|
track setelah POS I |
Pukul 12:49
pendakian dilanjutkan, tipe vegetasi mulai berubah dengan didominasi
pohon-pohon besar dan rapat, menunjukan kawasan hutan Gunung Slamet yang masih
asri. Melewati POS 1, track khas gunung Slamet yang menanjak tajam dan licin
ketika hujan dimulai. Dibeberapa spot bisa ditemui tanaman sembung batu atau
Blumella balsamifera yang berkhasiat
mengobati penyakit diabetes melitus, daunnya juga bisa dimakan dalam kondisi
survival, selain itu bisa ditemui tanaman cakar ayam atau
Sellaginella doederlinie yang berkhasiat mengatasi penyakit kanker
pneumonia. Ketika sedang istirahat saya dikagetkan oleh bayangan besar yang
terbang sekitar 20meter diatas saya, sekilas saya yakin itu adalah bayangan
elang, karena rapatnya vegetasi menyulitkan saya untuk mengamatinya, ketika
saya amati lebih lanjut dari bentuk ekor dan sayapnya saya yakin itu adalah
spesies Elang Jawa atau
Spizaetus
bartelsii yang mulai langka, bagi saya itu adalah bonus yang berharga dari
gunung Slamet. Pukul 14:04 sampai di
POS 2 atau
Pondok Walang berupa tempat
datar tapi tidak ada shelter, bisa untuk camp sampai 6 tenda.
|
POS II |
|
POS III |
Pendakian
dimulai lagi pada pukul 14:36 vegetasi masih sama dengan track POS 1 – POS 2,
mulai track ini sampai dengan POS 8 banyak ditemui tanaman otot-ototan atau Plantago mayor yang merupakan obat
general, bijinya belum ada yang bisa mengalahkan untuk mengobati hipotermia dan
memulihkan stamina, daunnya yang mirip sawi bisa dimakan seperti sayur, yang
istimewa adalah ukurannya yang besar dibandingkan dengan yang ada di Gunung
Lawu. Pukul 15:06 terdengar suara Elang Ular Bido atau Spilornis cheela, tak lama saya menemui burung tekukur atau Stigmapellia chinensis. Pukul 15:40 sampai
di POS 3 atau Pondok Cemara, disini tidak ada shelter, bisa muat 5 tenda.
|
Hutan G. Slamet |
|
POS V |
Pukul 16:25
mulai berjalan, sampai di POS 4 pukul 17:10, disini juga tidak ada shelter,
tapi tempatnya cukup luas menampung 5 tenda. Pukul 17:20 pendakian dimulai lagi
disertai hawa dingin yang menusuk. Pukul 17:55 sampai di POS 5 atau POS Mata
Air, dinamakan demikian karena pada musim hujan terdapat mata air, untuk
mencapainya kita tinggal turun sedikit didepan POS Mata Air, tapi pada musim
kemarau mata air ini sering kering. Di POS 5 ada shelter yang bisa menampung 2
tenda dan balai yang bisa dipakai tidur 7 orang, di sekitar pos banyak terdapat
tempat untuk mendirikan tenda. Di POS 5 kami memutuskan untuk bermalam sebelum
melanjutkan perjalanan esok harinya. Di depan POS 5 kita bisa melihat
pemandangan yang indah gunung Sindoro-Sumbing dan pegunungan sekitarnya, serta
gumpalan-gumpalan awan yang mirip kapas disusun rapat.
POS VI POS VII
Esok harinya kami melanjutkan pendakian pukul
07:46, untuk meringankan beban sebagian besar barang kami tinggal didalam tenda
di POS 5, yang dibawa Cuma perlengkapan darurat dan sebagian logistik. Pukul
08:05 sampai di POS 6 atau Samyang Jampang yang berupa tempat datar tanpa
shelter cukup untuk 3 tenda, sekaligus memasuki vegetasi yang dominan lamtoro
gunung. Pukul 08:38 sampai di POS 7 yang disambut oleh burung anis gunung atau Turdus Poliohepalus, burung ini di
gunung Lawu dikenal dengan nama Jalak Lawu. Di POS 7 atau Samyang kendhit ada
shelter yang mampu menampung 2 tenda, dan ada balai, disekitar shelter tempatnya
cukup luas cukup untuk 3 tenda.
|
POS VIII |
|
Benteng |
Pukul 09:13
kami melanjutkan pendakian, diatas POS 7 adalah batas vegetasi memasuki kawasan
edelweis dan semak-semak. Pukul 09:18 sampai di POS 8 atau Samyang Keteban,
disini tempatnya sangat terbuka dan tidak ada shelter, sangat tidak cocok untuk
camp, pendakian dilanjutkan menuju puncak Gunung Slamet, track tanah berganti
dengan batuan dan kerikil, kemiringan yang tajam ditambah lagi panas yang
menyengat sangat menyulitkan “summit attack”. Pukul 11:00 kami sampai di Benteng, yaitu batuan yang seperti disusun memanjang mirip benteng, dari sini
perjalanan kepuncak tinggal 5 menit ke arah kanan, jika ingin ke kawah ambil
jalan ke kiri, atau dari titik Triangulasi (puncak) terus mengikuti jalan
setapak.
|
Kawah |
|
Track kerikil difoto dari benteng |
Setelah puas berfoto-foto kami turun
tepat pada jam 13:50,dan seperti biasa saya mengeluarkan karung dan memunguti
sampah-sampah non-organik di sekitar track pendakian, sangat disayangkan jika
alam seindah ini dikotori oleh sampah dan vandalis orang-orang yang tak
bertanggungjawab. perjalanan turun tidak selama ketika naik, pukul 16:05 kita
sampai di POS 5, kami istirahat sebentar sambil makan sebelum turun ke
basecamp. Pukul 17:00 kami mulai turun, dan sampai di basecamp pukul 20:30,
dalam perjalanan turun di track antara POS 2 ke POS 1 kami bertemu dengan
kelompok lutung jawa. Kami bermalam di basecamp bawah, baru pulang kesolo
besoknya pukul 13:40 naik bis yang kami sewa kemarin tapi dengan ongkos yang
lebih murah yaitu Rp 17.000 /org, sampai di terminal Purwokerto pukul 15:15.
Pukul 17:10 kami naik bis HANDOYO jurusan purwokerto-solo, dan akhirnya pada
pukul 23:00 kami sampai di terminal solo. Selesei sudah petualangan kami di
Gunung Slamet, sulitnya track dan keindahan alam di Gunung Slamet semakin
memacu kami untuk melanjutkan petualangan berikutnya, sambil terus menyebarkan
virus KONSERVASI ADALAH BENTUK TANGGUNGJAWAB KITA SEBAGAI MANUSIA BAGIAN
DARI ALAM, DAN TANGGUNGJAWAB KITA SEBAGAI ORGANISASI PECINTA ALAM. KEEP OUR
MOUNT, SO CLEAN AND GREEN.
RANGKUMAN DAN SARAN
- Gunung Slamet adalah gunung yang kering, jika
naik pada musim kemarau saya sarankan untuk mengisi penuh air di masjid
basecamp atau dari rumah, untuk mengurangi beban kita bisa meninggalkan
beberapa botol air di POS 3 atau POS-POS lain sekaligus untuk cadangan air
ketika turun.
- Naik ketika musim kemarau kekurangannya adalah
gunung menjadi sangat kering, panas dan berdebu, tapi ketika musim hujan mata
air tersedia di POS 5 tapi jalur pendakian yang curam bisa menjadi sangat
licin, sehingga lebih menguras tenaga dan rawan.
- Shelter di Gunung Slamet hanya ada di POS 1, 5,
dan 7, antara basecamp sampai POS 7 ada banyak tempat datar untuk camp, tapi saya
sarankan camp di POS 5 atau 7, karena lebih dekat dengan puncak dan nyaman,
serta pemandangannya indah.
- Ketika memasuki track batu kerikil usahakan
memakai sepatu, karena kerikil-kerikil dan batuannya bisa mencederai kaki.
- Usahakan sampai puncak sebelum jam 10:00, karena
pada siang hari aktifitas kawah meningkat, dikhawatirkan pendaki menghirup
belerang atau gas beracun berlebih.
- Pergunakan basecamp bawah, karena fasilitasnya
memadai dan tempatnya nyaman.
- Nomor hp. Basecamp : pak sugeng =
085726000335, pak suwandi = 085291182918, mas didin = 085726666912. Nomor hp. Pak kuat pemilik minibus Sokaraja =
085329199115
- JAGA KEBERSIHAN GUNUNG
track
|
waktu
|
lama
|
Keterangan
|
Solo - sokaraja
|
23:35 – 04:55
|
5 jam 20’
|
Bis mandala dari terminal solo, Rp
40.000 /org
|
Sokaraja - bambangan
|
05:25 – 07:15
|
2 jam 10’
|
Sewa minibus pak kuat, Rp 23.000
/org
|
total
|
|
7 jam 30’
|
Rp 63.000
|
|
|
|
|
Basecamp - POS 1
|
10.00 – 11:42
|
1 jam 42’
|
Track landai, vegetasi renggang
|
POS 1 – POS 2
|
12:49 – 14:04
|
2 jam 15’
|
Track curam, vegetasi rapat
|
POS 2 – POS 3
|
14:36 – 15:40
|
1 jam 4’
|
----“----
|
POS 3 – POS 4
|
16:25 – 17:10
|
45’
|
----“----
|
POS 4 – POS 5
|
17:20 – 17:55
|
35’
|
----“----
|
POS 5 – POS 6
|
07:46 – 08:05
|
1 jam 19’
|
Track curam, vegetasi renggang
|
POS 6 – POS 7
|
08:08 – 08:38
|
30’
|
----“----
|
POS 7 – POS 8
|
09:13 – 09:18
|
5’
|
Track curam, vegetasi edelweis dan
semak
|
POS 8 – Benteng
|
09:20 – 11:00
|
1 jam 40’
|
Track curang, batuan dan kerikil
|
Benteng – triangulasi
|
|
5’
|
Track landai, batuan dan kerikil
|
Benteng – kawah
|
|
5’
|
----“----
|
total
|
|
10 jam
|
Waktu normal 8 – 9 jam
|
|
|
|
|
Benteng – POS 5
|
13:50 – 16:05
|
2 jam 15’
|
Perjalanan turun
|
POS 5 – Basecamp
|
17:00 – 20:30
|
3 jam 30’
|
----“----
|
total
|
|
5 jam 45’
|
|
Basecamp – terminal PWK
|
13:40 – 15:15
|
1 jam 35’
|
Sewa minibus, Rp 17.000 / org
|
Terminal PWK – terminal solo
|
17:10 – 23:00
|
5 jam 50’
|
Bis handoyo jur PWK – Solo, Rp 40.000 /org
|