Jalak lawu atau jalak gading adalah burung endemik di Gunung Lawu, tingkah lakunya yang unik, sering melompat-lompat mengikuti pendaki, dan suka makan mi instan menjadikan burung ini istimewa, ditambah lagi cerita mistis yang menyertai burung ini. Menurut penduduk lokal burung ini adalah peliharaan Sunan Gunung Lawu, ada larangan mengganggu burung ini, jika nekat mengganggu, dipercaya akan terkena musibah.
Dibalik keunikan jalak lawu terdapat informasi yang kurang lengkap mengenai data burung ini. Nama jalak lawu yang belum tercatat dalam daftar spesies burung adalah suatu hal yang menarik. Dalam daftar spesies milik perhutani Gunung Lawu area jawa timur menyebut jalak lawu dengan nama latin sturnus sp, sturnus adalah nama dari genus sturnidae/ jalak, tapi dalam daftar spesies yang dimiliki IUCN redlist tidak ada spesies tersebut, sehingga timbul pertanyaan, apakah spesies ini memang belum tercatat? belum tentu.
jalak lawu mempunyai banyak kemiripan dengan anis dibandingkan dengan keluarga starling (jalak), yang paling terlihat adalah bentuk paruhnya, sehingga semakin meyakinkan saya kalau jalak lawu adalah anis gunung ras lawu. coba bandingkan gambar jalak suren dan anis merah ini, kira2 mirip mana?
jalak suren ( Gracupica contra)
anis merah (Zoothera citrina)
gambar diatas bukan jalak lawu, tapi anis gunung ciremei (turdus poliocephalus javanicus), sangat mirip kan?
Jalak lawu atau jalak gading adalah spesies dari genus anis, dengan nama binomial turdus poliocephalus atau anis gunung, yang pertama kali di publikasikan oleh latham pada tahun 1801, sedangkan nama trinomialnya adalah turdus poliocephalus stresemanni atau anis gunung ras lawu, yang dipublikasikan oleh M. Bartelsi Jr. pada tahun 1938. Terakhir anis gunung di publikasikan datanya oleh birdlife internasional pada 2009 silam. Anis gunung ras lawu mempunyai ukuran tubuh sedang (-+ 20 cm), seluruh bulunnya buram cokelat kehitaman, dengan dada dan perut cokelat keabu-abuan. Lingkar mata kuning, iris cokelat dengan paruh dan kaki kuning. Anis gunung ras lawu hidup di gunung lawu disekitar ketinggian 2000 Mdpl terutama dijalur pendakian via Cemoro Kandang, Cemoro Sewu, dan Blumbang, memakan buah-buah kecil dan hewan invertebrata di permukaan tanah dan semak-semak, termasuk burung terrestrial, status konservasinya Least Concern, tapi semakin rusaknya hutan yang menjadi habitat di gunung lawu, berpotensi menurunkan populasi burung yang menjadi maskot kabupaten Karanganyar ini.
Klasifikasi :
Kingdom
|
Animalia
|
Phylum
|
Chordata
|
Class
|
Aves
|
Ordo
|
Passeriformes
|
Family
|
Turdidae
|
species
|
Turdus poliocephalus
|
Trinomial name
|
Turdus poliocephalus Stresemanni (M. Bartelsi, Jr, 1938)
|
referensi : www.kutilang.or.id ,
semoga tahun ini bisa terealisasi inventarisasi anis gunung ras lawu
BalasHapussangar mas,
BalasHapuspengamat burung juga rupanya
belum bisa disebut pengamat mas, lebih pas disebut orang iseng aja... :D
Hapusistimiwir....pengen mirengke suaranipun mas....
Hapusmas ciri jalak lawu jantan dan betina gimana??
BalasHapusBlz.
Saya punya kepalanya coklat muda dan seluruh badan coklat tua. Bunyi nya bisa gacor ngga ya mas, sya punya hanya bunyi cit cit cit aja. Lalu jantan betina nya apakah ada cirinya.
BalasHapus