Minggu, 15 Juli 2012

DIPONG INDONESIA, organisasi kecil dengan bakat BESAR

        DIPONG INDONESIA adalah singkatan nama dari Divisi Penelitian dan Konservasi Negeri Indonesia, dirintis mulai Maret 2010 dan menyatakan diri sebagai organisasi freelance yang bergerak di bidang konservasi pada tanggal 17 April 2010 di Gunung Lawu Via Candi Cetho oleh Burhan (MEPA), Teguh (MEPA), Wiwid (MEPA), Yogy (MEPA), Alim (MEPA), Alu (Anggrek Hitam),dan Wiro (VOLCANO) dengan ketua pertamanya Burhan ( DIPONG 01.003 /CORVUS CORAX ). Dalam berjalannya organisasi DIPONG dibina oleh 2 orang Dewan Pembina yaitu Sabar Gorky dan Sukiman. logo DIPONG yang berbentuk perisai dan ular dipong (Phyton curtus) mengambil filosofi Eyang Antaboga yang berwujud ular dipong yang menjaga Gunung Merapi, harapannya DIPONG bisa berperan aktif menjaga kelestarian alam Indonesia.


       Diawal berdirinya, DIPONG sempat vacum selama satu tahun, kemudian aktif kembali pada tahun 2011 dengan menggandeng beberapa organisasi baik MAPALA, SISPALA, maupun KPA Freelance untuk bergerak bersama-sama di bidang konservasi. Dalam waktu dua tahun DIPONG sudah mempunyai dua area konservasi yaitu di lereng Gunung Merapi Via Deles dan Pos 2 Gunung Lawu Via Cemoro Kandang, program utama DIPONG adalah penghijauan terpadu, pengabdian Masyarakat tepi hutan dan sekolah hijau. 

suasana pemberian materi konservasi pada program sekolah hijau

       Walaupun hanya beranggotakan 7 orang tapi kiprah DIPONG cukup dikenal di bidang konservasi, lebih mengutamakan program-program yang sederhana tapi tepat sasaran dan sikapnya yang terbuka untuk mengajak siapa saja untuk bekerja sama, tapi juga keras dalam prinsip menjadi ciri khas organisasi yang berbasis di hotel SA Terminal Penggung Klaten ini.

Area konservasi di lereng Merapi Via Deles yang sempat hancur diterjang erupsi, dalam waktu
singkat sudah hijau kembali

      DIPONG INDONESIA adalah organisasi baru dan masih kecil, tapi berpotensi menjadi organisasi besar dengan banyaknya orang yang ingin menjadi bagian dari organisasi ini. semoga organisasi yang efektif dan tidak haus publikasi seperti ini bisa berkembang untuk menjaga kelestarian alam Indonesia. AMIN !!!
SALAM KONSERVER !!!

1 komentar:

  1. selalu jaya dipong indonesia, bangga. titip salam untuk guru sekaligus kakak saya Philautus jacobsoni

    BalasHapus